SEMARANG-Pemerintah RI meminta semua universitas untuk tegas dalam memerangi radikalisme yang ada di sekitar kampus. Orang-orang yang masuk ke kampus dengan maksud akan merusak generasi muda harus dicegah. “Kami dari Universitas Pandanaran (Unpand) Semarang kini juga gencar dan waspada memerangi radikalisme. Karena ini juga anjuran dari Presiden Joko Widodo beberapa bulan yang lalu,” tegas Rektor Unpand Ir Djoko Saryono MSc saat melepas 165 orang sarjana D3-S1 wisuda ke-18 di Hotel Patrajasa, Rabu (8/11).

Djoko menegaskan, paham radikalisme dan terorisme harus diberantas jangan sampai masuk ke kampus. Semua mahasiswa Unpand kinijuga dibekali penguatan mental anti radikalisme dan terorisme, serta bebas narkoba. “Untuk membekali mental mahasiswa, kami juga sudah kerjasama dengan polrestabes dan kodim serta kesbanglinmas untuk memberikan penguatan ke mahasiswa lewat berbagai seminar dan ospek penerimaan mahasiswa baru (PMB),” terangnya.

Senada ditegaskan Ketua Yayasan Abdi Masyarakat Unpand, Harini Krisniati MM bahwa dirinya mengaperasi langkah yang diambil rektorat dengan menggandeng berbagai pihak demi mahasiswa. ”Kalau kita dari yayasan mentarget pada 2021 Unpand harus bisa meraih akreditasi A,”ucapnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus mendorong pihak rektorat untuk meningkatkan kualitasnya dan siap menghadapi persaingan dengan kampus lain. “Daya saing bisa dilakukan bila mahasiswanya dibekali dengan keahlian dalam bahasa Inggris dan kewirausahaan,” ucapnya. Sementara wisuda terbaik kemarin diraih Danu Umbara dari Fakultas Ekonomi prodi S1 akuntansi IPK 3,82 dan Intan Hermandaniawa dari Fakultas Fisip D3 Kehumasan IPK3,88. (04)

sumber : jatengnews.net